MEDIA PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI (Bagian 1)

Thursday, 23 October 20140 comments

Media adalah perbenihan atau media yaitu campuran bahan-bahan tertentu dengan aquadest yang dapat menumbuhkan bakteri, virus, jamur, atau parasit,dengan derajat keasaman dan inkubasi tertentu. Disini diuraikan mengenai media untuk Bakteri.
Menurut Fungsinya media dibagi beberapa menjadi beberapa kelompok, yaitu :
  1. Media transport :Media untuk pengiriman/membawa bahan pemeriksaan bakteriologis
  2. Media penyubur (Enhricment Media) : Media untuk memperbanyak/pertumbuhan
  3. Media Selektif : Media yang dapat digunakan untuk memisahkan memilih satu jenis bakteri dari koloni-koloni yang lain.
  4. Media Differensial : Media yang komposisi kimiawinya dapat member ciri kusus Pada genus bakteri tertentu
  5. Media Penyimpanan : Media yang digunakan untuk subkultur atau pemeliharaan bakteri.
  6. Media identifikasi : Perbenihan yang digunakan untuk menentukan jenis bakteri/identifikasi.Biasanya digunakan beberapa media bersama-sama
Enrichment Media
Perbenihan yang digunakan untuk memperbanyak bakteri/menumbuhkan bakteri menjadi lebih banyak.
 
1. Geolliti
Kegunaan : Enrichment media khusus staphylococcus (terutama bakteri Staphylococcus aureus)
Prinsip kerja : Pertumbuhan staphylococcus dinaikan oleh piruvat, glysin, dalam konsentrasi manitol yang tinggi, kontaminasi dari gram negative dihambat lithium clorida,sementara kontaminasi gram positif lain dihambat oleh tellurit. Micrococcus di cegah sampai derajat tertentu karena kondisi anaerob.pertumbuhan Staphylococcus dapat diketahui denangan timbulnya warna hitam pada media karena reduksi tellurit menjadi methalik tellurium.
Kandungan : potassium tellurit trihidrat
Hasil positif (tersangka) : warna media berubah menjadi hitam.

 Foto : Geoliti yang belum di tumbuhi bakteri


Foto : Geolliti tersangka Bakteri S. aureus

Tersangka Bakteri S. aureus : diperkirakan di tumbuhi bakteri S. aureus harus dilanjutkan ketahap identifikasi.
Cara Kerja:
  1. Sampel padat yang telah dihomogenkan dengan NaCl atau sampel cair (dapat langsung di gunakan, dimasukan kedalam tabung yang telah berisi Giolliti1ml.
  2. Inkubasi 24 jam suhu 37C
  3. Lihat warna pada media
  4. Apa bila apabila warna media menjadi hitam pemeriksaan lanjutan dilakukan.
Pembuatan :
190 ml (atau kelipatan 19 ml)/1000ml X 55 gram = berat serbuk.
Untuk 190ml aquades serbuk 10,45 gram(dilarutkan),sterilkan dengan autoclave 121C 20 menit.Suam-suam kuku ditambah Kalium Tilurit 1%(0,1ml untuk 19 ml media). Masukan kedalam tabung rekasi yang telah disterilkan( sterilisasi dalam oven suhu 120C selama 24 jam) diatas diberi parafindan ditutup kapas putih.
*Tutup tabung : kapas putih
 
2. Pepton Alkalis
Kegunaan :Enrichment Media khusus (Vibrio cholera).
Kandunang : pepton, NaCl
*Tutup tabung: Kapas kuning
Hasil positif (tersangka) : media menjadi keruh

 Foto : Pepton alkalis yang belum ditumbuhi bakteri

 
Foto : Pepton tersangka Bakteri V. cholera
Cara Kerja :
  1. Sampel padat yang telah dihomogenkan dengan NaCl atau sampel cair (dapat langsung di gunakan, dimasukan kedalam tabung yang telah berisi alkalis pepton 1ml.
  2. Inkubasi 24 jam suhu 37C
  3. Lihat warna pada media
  4. Apa bila apabila warna media menjadi keruh(tersangka V. cholera) pemeriksaan
    lanjutan dilakukan.
3. Selenite
Kegunaan : Enrichment media bersifat khusus/selektif (bakteri : Salmonella)
Prinsip kerja : selenite menghambat pertumbuhan bakteri coliform enteric dan enterocccus,sebagian besar pada saat 6-12 jam pertama dari inkubasi. Salmonella, proteus, pseudomonas tidak dihambat.
Kandungan : pepton dari daging, laktosa, sodium selenitte, dipotassium hydrogen phospatase, potassium dihidrogen phospatase.
*Tutup tabung : Kapas putih ungu
Hasil positif (tersangka) : keruh

 Foto : Selenite yang belum di tumbuhi bakteri


 Foto :Selenite tersangka Bakteri Salmonella
Cara Kerja :
  1. Sampel padat yang telah dihomogenkan dengan NaCl atau sampel cair (dapat langsung di gunakan, dimasukan kedalam tabung yang telah berisi selenit 1ml.
  2. Inkubasi 24 jam suhu 37C
  3. Lihat warna pada media
  4. Apa bila apabila warna media menjadi keruh (tersangka Salmonella) pemeriksaan lanjutan dilakukan
4. Cook Meat Medium (CMM)
Kegunaan : Enrichment media bersifat khusus ( Bakteri : Clostridium sp.)
Prinsip kerja : Ciran paraffin menyediakan kondisi pertumbuhan yang baik untuk mikroorganisme anaerobic.
Kandungan : daging sapi hati, campuran pepton, NaCl
*Tutup tabung :Kapas putih
Hasil positif (tersangka) : Daging terangkat(sakarolisa) atau hancur (proteolisa)

 Foto : CMM yang belum di tumbuhi bakteri


 Cara Kerja : CMM tersangka Clostridium (Kemungkinan sangat besar)
  1. Sampel padat yang telah dihomogenkan dengan NaCl atau sampel cair (dapat langsung di gunakan, dimasukan kedalam tabung yang telah berisi CMM 1ml.
  2. Inkubasi 24 jam suhu 37C
  3. Lihat warna pada media
  4. Apa bila apabila Daging terangkat atau hancur pemeriksaan lanjutan dilakukan.
5. Brain Heart Infrusion (BHI)
Kegunaan : Untuk pertumbuhan bermacam-macam mikroorganisme phatogenik(bakteri).
Prinsip kerja : Berisi irisan kecil dari jaringan otak dan dapat digunakan untuk menumbuhkan banyak bakteri seperti streptococcus, staphylococcus,
Kandunan : Nutrien substrat, glukosa, NaCl, Dinatrium hydrogen phospat
*Tutup tabung : Kapas Putih biru
Hasil positif (tersangka) :Media berubah menjadi keruh



                                              Foto: BHI yang belum di tumbuhi bakteri


 


                        Cara Kerja :BHI yang ditumbuhi bakteri (karena bersifat Universal)


  1. Sampel padat yang telah dihomogenkan dengan NaCl atau sampel cair (dapat langsung di gunakan, dimasukan kedalam tabung yang telah berisi BHI 1ml.
  2. Inkubasi 24 jam suhu 37C
  3. Lihat warna pada media
  4. Apa bila apabila warna media menjadi keruh pemeriksaan lanjutan dilakukan.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Dunia Analis Kesehatan Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger